Guys, kalian pernah nggak dengar kata-kata kayak gini:

● 🗣: "Jangan bawa-bawa agama!"
● 🗣: "Agama kok dicampur politik?!"
● 🗣: "Ajaran Islam tidak relevan lagi di zaman modern!"
● 🗣: "Kita hidup dalam keberagaman, jadi negara tidak mungkin mengadopsi agama!"
● Dan lain-lain?

Kata-kata kayak begitu dan sebagainya kadang digunakan untuk mendukung penerapan sekularisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan publik.

Intensi dari Pihak yang mengatakan kata-kata kayak begitu dan serupanya, bisa bervariasi memang. 

● Ada yang mungkin cuman salah paham, karena dia terpengaruh mitos, mereka nggak tahu bahwa Islam itu tetap relevan untuk diterapkan sepenuhnya hingga Hari Kiamat.
● Ada yang karena merasa malas & gak enak aja kalau jalanin ajaran Islam, dia ngerasa ribet, jadi dia ngedukung sekularisme karena memiliki 'mental block'. Biasanya minim argumen & kebanyakan ngeles.
● Ada juga yang meyakini kebenaran dan kebutuhan akan sekularisme karena pemahaman filsafat yang mereka miliki.
● Bahkan ada juga yang sebenarnya hanya karena 'kepentingan', dia jadi punya lebih banyak peluang cuan kalau sekularisme yang diterapkan.

Terlepas apapun intensinya, kenyataannya, banyak orang zaman sekarang yang menganut paham sekularisme. Termasuk umat Islam. Termasuk di Indonesia.

Nah di buku kali ini, insyaAllah kita akan membahas sebenarnya Umat Islam itu nggak butuh sekularisme.

Di awal-awal, kita akan bahas sekularisme itu apa, asal-muasalnya bagaimana, mengapa bisa ada stereotip bahwa sekularisme itu harus diterapkan.

Lalu kita coba dalami fakta Umat Islam dan ajaran Islam itu sendiri, untuk mengetahui bahwa ternyata tidak ada relevansi & urgensinya sama sekali sekulerisme diberikan ke Umat Islam. Malah justru sebaliknya, yang ada malah kontraproduktif.